Sejarah Cokelat, Peninggalan Mesoamerika hingga Makanan Kaum Elit Eropa

Sejarah Kakao
Freepik.com

Olahan buah kakao ini ternyata memiliki sejarah panjang.

Mulai dari ditemukan di wilayah Mesoamerika, atau Amerika kuno yang membentang dari negara Meksiko, Guatemala, Belize, Honduras, El Savador, Nikaragua hingga Costa Rika.

Buah kakao atau kokoa sejatinya memiliki kesamaan dengan teh dan kopi, berasal dari negara tropis dan begitu disukai negara sub tropis dan Eropa. Lantas untuk bisa mendapatkannya sampai dilakukan upaya kolonialisme.

Lebih lanjut mengenai cokelat ini, ayo kita bahas sejarahnya berikut :

Dikonsumsi Suku Maya.

suku maya kakao
Unsplash.com

Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan di sekitar 1100-1400 tahun sebelum masehi.

Di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras . Namun dokumentasi tersebut kurang populer dan dianggap tidak begitu jelas.

Bukti jelas dan kuat ditemukan pada peninggalan suku Maya kuno di tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit

Dianggap Benda Penting.

buah kakao
Pexels.com

Suku Maya  memiliki cara menyajikan cokelat yang  tidak sembarangan.

Ada semacam ritual khusus sebelum disajikan, tidak sembarang orang juga boleh mengkonsumsinya, cokelat hanya boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki status penting.

Ketika peradaban suku Maya runtuh (sekitar tahun 900 M) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa masih menjadi komoditas utama wilayah Meso-Amerika. Di masa tersebut cokelat bukan hanya menjadi sajian mewah, namun digunakan juga menjadi mata uang, dimana satu ayam dihargai seratus biji kokoa dan satu buah alpukat dihargai tiga biji kokoa.

Kepopuleran Cokelat di Eropa.

kakao eropa
Freepik.com

Cokelat tidak hanya dikenal masyarakat Amerika, namun juga sampai Eropa.

Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Di waktu itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, seiring berjalannya waktu, cokelat bisa dinikmati siapa saja tanpa memandang status sosial yang dimiliki.

Kepopuleran cokelat sampai juga di London, Inggris, di sana bahkan dibuat “Rumah Cokelat” yang memang dikhususkan untuk menyimpan persediaan cokelat, yang pertama di buka tahun 1657.

Diolah Menjadi Berbagai Produk.

olahan kakao
Freepik.com

Semua cokelat di Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman.

Baru pada tahun 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila.

Orang Eropa juga melakukan inovasi dengan mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri, mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkih. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Berbeda dengan cokelat Mesoamerika yang dibuat tidak manis.

Cokelat kemudian terus dikembangkan hingga skala industri, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air, metode ini dinamakan dengan dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda.

Setelah lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), kemudian digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate) dan berbagai olahan cokelat lainnya.

Cokelat di Indonesia.

kakao
Pexels.com

Indonesia adalah negara penghasil cokelat nomor 3 terbesar di dunia.

Tak bisa dipungkiri jika negeri kita  ini memang “Gemah ripah  loh jinawi” sehingga banyak tanaman yang bisa tumbuh subur di bumi nusantara ini.

Penyebaran cokelat Indonesia dimulai di tahun 1560. Saat Spanyol membawa kakao ke Filipina, negeri koloninya, kemudian dari Filipina menyebar sampai ke Minahasa (Sulawesi Utara).

Pemerintah Belanda kemudian yang membuka banyak lahan untuk melakukan budidaya Cacao, karena Kakao juga komoditas yang cukup digemari masyarakat eropa. Di tahun 1880 saat teh dan kopi dirusak oleh hama, Belanda menjadi lebih fokus pada kakao. Hingga tahun 1938 ada 29 perkebunan kakao yang telah dibuka Belanda dan kemudian dinasionalisasi setelah Indonesia merdeka.

Jadi bagaimana kesanmu setelah mengetahui sejarah panjang cokelat ? Pasti kamu jadi ingin menikmati cokelat juga bukan ? Kamu bisa dapatkan bubuk cokelat terbaik hanya dari Kopi Petani.

Tersedia dua varian cokelat yaitu Belgium Chocolate dan Dark Chocolate, dua varian cokelat terbaik yang menunggu untuk kamu nikmati.

 

 

 

 

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply