Indonesia punya banyak kopi yang sudah dikenal dunia.
Salah satunya adalah kopi dari Celebes. Mungkin kalian asing mendengar nama ini. Celebes adalah nama lain untuk pulau Sulawesi.
Kopi dari Celebes.
Asal mula nama Celebes ini berawal dari kesalahpahaman. Di abad ke 16, saat bangsa portugis mendatangi pulau Sulawesi. Orang Portugis bertanya apa nama daerah tersebut. Namun warga setempat tidak mengetahui bahasa portugis.
Mereka pikir orang portugis tersebut bertanya mengenai nama benda yang sering mereka pegang. Maka mereka menjawab “Sele Bessi” badik tradisional dari Sulawesi. Karena perbedaan pelafalan, maka orang Portugis menyebutnya menjadii Celebesi, dan kemudian berganti menjadi Sulawesi seperti saat ini.
Dalam kesempatan ini, kita tidak akan membahas mengenai asal muasal nama Sulawesi lebih jauh. Kita akan membicarakan Kopi Toraja. Toraja adalah nama suku yang menetap di bagian utara Sulawesi Selatan, yang meliputi Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Mamasa.
Awal Mula Kopi Toraja.
Setelah berhasi menanam kopi di pulau Jawa, kemudian Pemerintah Belanda menjelajah Nusantara dan menanam kopi di berbagai wilayah.
Pemerintah Belanda yang memang menginginkan memonopoli pasar kopi dunia dan mendapatkan keuntungan dari alam Indonesia.. Berhasi membuka perkebunan kopi seluad 300 hektar di Pulau Sulawesi. Di masa tersebut Belanda masih mengenal Sulawesi dengan sebutan Celebes. Sehingga mereka menamai kopi tersebut dengan Kalosi Celebes Coffe.
Pulau Sulawesi atau lebih tepatnya wilayah Toraja memiliki iklim tropis basah dan curah hujan sedang-tinggi. Kondisi yang sangat baik untuk tanaman kopi. Hal ini yang membuat Kalosi . Celebes Coffe cukup dikenal dunia, di masa tersebut.
Ditemukan Kembali.
Setelah Indonesia merdeka dan Belanda sudah angkat kaki dari Pulau Sulawesi. Kopi Toraja menghilang. Penemuan kembali Kopi Toraja baru terjadi di tahun 1973. Di masa tersebut “Kimura Coffe” Perusahaan asal Jepang menuju Sulawesi. Untuk menemukan kembali kopi Toraja dan membawanya ke pasar Internasional.
Pada tahun 1976, muncul perusahaan PT Toarco (toraja Arabica coffee) Jaya. Perusahaan gabungan antara PT Utesco (Indonesia) & Suladeco Ltd (Jepang). Perusahaan ini memproduksi kopi Arabica di wilayah Toraja Utara. Kopi-kopi Toraja, akhirnya kembali dikenal di pasar kopi dunia.
Menjadi Queen of Coffee.
Di event bernama The 2nd Indonesia Speciality Coffee Auction yang dilaksanakan di Surabaya tahun 2012 lalu. kopi Toraja mendapatkan cupping score tertinggi yaitu 86.29, Tidak hanya itu, kopi Toraja juga dikenal dan menjadi biji kopi paling diminati dan memiliki harga paling tinggi di negara Jepang.
Kopi Toraja menjadi barang mewah, sekitar 5000 restoran serta café di Jepang menjual kopi toraja. Masyarakat dunia menjulukinya dengan sebutan Queen Of Coffee.Julukan Queen of coffee bukan asal-asalan disematkan pada kopi Toraja. Julukan tersebut disematkan berdasarkan rasa dan aroma kopi toraja yang spesial.
Jenis-Jenis Kopi Toraja. :
Kopi Arabika Toraja Kalosi.
Kopi jenis ini berasal dari Kalosi, Enrekang, Sulawesi Selatan. Perkebunan kopi di daerah ini terletak pada ketinggian sekitar 1500 mdpl. Ketinggian yang sangat cocok untuk menanam kopi jenis arabika.
Kopi Arabika Toraja Kalosi adalah jenis kopi yang paling disukai masyarakat Jepang. Seperti yang kita bahas diatas, harga kopi Toraja di Jepang tergolong mahal, dan disukai masyarakat kelas menengah keatas Jepang.
Karakter Kopi Toraja Kalosi sendiri memiliki aroma kopi yang khas. Dengan tingkat keasaman yang rendah, halus, lembut, citarasa floral dan fruity (buah) yang meninggalkan aftertaste manis dan memiliki body medium dengan sedikit rasa rempah-rempah (spice).
Sensasi rasa kopinya kuat, menembus lidah. Juga ada rasa asam. Pahitnya muncul di ujung lidah tak lama setelah diteguk. Penampilan kopinya tampak lebih bening setelah dituang ke dalam cangkir, mirip teh pekat.
Karakter kopi toraja ini sangat kaya rasa. Membuatnya nikmat meski diseduh dengan metode apapun. Jika kamu ingin rasa yang pekat, sajikan dengan cara tubruk atau espresso. Sementara jika kamu suka rasa yang agak ringan, seduh dengan cara pour over.
Kopi Robusta Toraja.
Seperti halnya jenis kopi arabika Toraja. Kopi Jenis Robusta Toraja juga disukai oleh masyarakat Jepang.Kopi Robusta Toraja sudah memiliki penggemar fanatiknya sendiri.
Kopi robusta Toraja memiliki aroma memiliki aroma cokelat, kacang-kacangan, dan tanah. Aroma yang ditemukan tidak terlalu harum dan agak lembut. Cita rasa ini yang disukai banyak orang. Selain itu, kopi ini juga memiliki body tebal, keasaman rendah, kafein lebih tinggi, dan karakter warna yang lebih pekat.
Sensasi rasa yang dihasilkan oleh kopi ini netral seperti gandum. Jumlah biji yang dihasilkan juga lebih tinggi dan dapat berbuah pada suhu yang hangat.
Kopi Jantan Toraja.
Kopi Jantan Toraja dikembangkan oleh masyarakat penduduk Dusun Malaleo, Lembang Gandangbatu, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Toraja, Sulawesi Selatan.
Jika dilihat dari jenisnya, maka kopi Jantan digolongkan menjadi kopi jenis robusta. Kopi ini memiliki keunikan karena merupakan kopi dari biji tunggal. Kopi Jantan Toraja memiliki citarasa lebih strong dan berkhasiat untuk stamina dan meningkatkan daya ingat.
Meski terlihat ‘tidak normal’, biji kopi lanang tidak serta merta berarti cacat atau tak layak konsumsi.Sebaliknya, anomali pada kopi lanang justru punya keistimewaan tersendiri untuk dinikmati.. Bentuk biji kopi yang “aneh ” ini sudah bisa diidentifikasi sejak pemetikan dan biasanya mulai dipisahkan pada proses sortir.
Keanehan kopi Jantan Toraja ini disebakan oleh : tidak optimalnya penyerbukan putik bunga akibat serangga atau angin. Adanya malnutrisi atau ketidakseimbangan distribusi zat makanan pada saat pembuahan.
Umur pohon kopi yang sudah di atas 10 tahun juga mengakibatkan penurunan kemampuan penyerbukan secara alami. Sehingga menyebabkan kelainan genetika. Sampai titik ini, sudah diketahui bahwa kopi lanang atau jantan merupakan kopi hasil proses alami. Tidak menggunakan rekayasa apapun.
Kopi Toraja dengan kualitas terbaik, hanya bisa kamu dapatkan di Kopi Petani.
Leave a Reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.